Perjalanan menuju
final: Madrid
Rekor gol Ronaldo mewarnai
perjalanan Real Madrid menuju final.
Penyisihan grup
17 September:
Galatasaray 1-6 Real Madrid
Trigol Cristiano
Ronaldo, dua gol Karim Benzema dan gol pembuka Isco membawa Madrid menang
mengesankan di laga awal. Tuan rumah
mencetak gol hiburan melalui Umut Bulut.
2 Oktober: Real Madrid
4-0 Københaven
Ronaldo kembali menjadi
bintang dengan torehan 2 golnya. Pemain sayap asal Argentina Ángel Di María memperlebar
kedudukan dengan menyumbang 2 gol dalam 20 menit terakhir.
23 Oktober: Real Madrid
2-1 Juventus
Ronaldo membuat Madrid
unggul cepat di awal babak. Penyerang Bianconeri asal Spanyol Fernando Llorente
berhasil menyamakan skor. Ronaldo sukses
menggetarkan gawang Buffon melalui tendangan pinalti menit 29. Laga ini
diwarnai dengan dikeluarkannya bek Juventus Giorgio Chiellini di awal babak
kedua.
5 November:
Juventus 2-2 Real
Madrid
Juventus unggul lebih
dahulu di akhir babak pertama lewat eksekusi penalti Arturo Vidal, namun
Ronaldo berhasil menyamakan skor dengan gol kedelapannya dalam 4 laga. Gareth Bale membawa Madrid berbalik unggul
awal babak kedua. Juara Italia ini akhirnya mampu meraih 1 poin usai sundulan Llorente
menembus gawang Cassilas.
27 November: Real
Madrid 4-1 Galatasaray
Sepuluh pemain Madrid
menghempaskan Galatasaray sekaligus berhasil mengamankan posisi mereka lolos ke
16 besar sebagai pemuncak Grup B. Menit 26 Sergio Ramos diganjar kartu merah
namun tim asuhan Carlo Ancelotti malah unggul dahulu berkat tendangan bebas Bale.
Galatasaray menyamakan skor 1-1 di babak pertama melalui tembakan Umut. Di
babak kedua gol-gol Álvaro Arbeloa, Di María dan Isco mengunci poin penuh.
10 Desember: København
0-2 Real Madrid
Di laga ini, Ronaldo mencetak
rekor 9 gol di penyisihan grup dan Madrid memperkokoh posisinya di puncak grup
B dengan tidak terkalahkan serta mengakhiri perjalanan København dalam turnamen
ini. Tendangan melengkung Luka Modrić dan Ronaldo mengunci kemenangan kelima Madrid
dari 6 laga. Penyerang nomor 7 ini sebenarnya punya kans untuk membuat rekor
personal 10 gol lewat titik penalti, namun kiper tim tuan rumah Johan Wiland
mampu menggagalkan. “Saya telah mencetak gol dan saya membantu tim” kata Ronaldo. “Saya senang dengan hasil ini. Ini
hanyalah sebuah rekor dan sejujurnya saya tidak begitu memikirkannya.”
Perdelapan final
26 Februari: Schalke 04
1-6 Real Madrid
Kekuatan Schalke ternyata
tidak sebanding Madrid. Trio BBC, Benzema, Bale dan Ronaldo masing-masing
menorehkan dua gol. Mantan penyerang Madrid Klaas-Jan Huntelaar mencetak gol
hiburan lewat tendangan volley spektakuler di penghujung laga. Tim besutan Ancelotti
menjadi tim tandang pertama yang mampu melesakkan 6 gol di babak knockout di
kompetisi ini. “Saya puas dengan tim karena ini pertandingan yang sempurna,”
ujar Ancelotti dengan antusias.
18 Maret: Real Madrid
3-1 Schalke 04
Kekalahan telak di laga
awal berarti peluang sangat tipis bagi Schalke untuk lolos ke 8 besar. Di laga
kedua, Ronaldo kembali mengemas dua gol, sementara Morata mengemas 1 gol.
Perempat-final
2 April: Real Madrid 3-0
Borussia Dortmund
Madrid unggul cepat
atas tim asuhan Jürgen Klopp, Bale mengoyak gawang tim tamu pada menit 3. Isco
yang mengganti peran Di María yang harus absen akibat terkena virus, menambah
gol untuk Madrid. Satu gol lagi sumbangan Ronaldo membuat Madrid menang
meyakinkan. Hasil ini modal berharga untuk menatap leg kedua namun menurut Ancelotti
Madrid harus tetap mewaspadai Dortmund.
8 April: Borussia
Dortmund 2-0 Real Madrid
Bermain di Jerman tidak
mudah. Merengues tanpa Ronaldo yang cedera, terlihat berantakan karena
kebobolan 2 gol oleh Marco Reus di babak pertama. Di babak kedua, Madrid sukses
menahan gempuran runner-up 2013 ini. Skor 2-0 bertahan hingga bubar. “Ini malam
yang buruk tapi akhirnya kami senang karena lolos ke semifinal, “ kata Ancelotti.
Semi-finals
23 April: Real Madrid
1-0 Bayern München
Madrid yang selalu
gagal di 4 besar dalam tiga musim sebelumnya, unggul 1-0 atas tim Bavaria
berkat gol semata wayang Benzema. Melalui skema serangan balik, Fábio Coentrão
berhasil melewati Jérôme Boateng untuk melepaskan umpan matang kepada Benzema yang
tak terkawal.
29 April: Bayern
München 0-4 Real Madrid
Di babak pertama, Ramos
mencetak dua gol melalui sundulan, sementara Ronaldo menorehkan 1 gol. Ronaldo memperbesar
keunggulan 4-0 di akhir laga untuk membuat kekalahan kandang terbesar Bayern di
Eropa. Merengues lolos agregat 5-0 atas Muenchen tetapi kabar negatifnya, Xabi
Alonso harus absen di final karena akumulasi kartu. “Xabi Alonso cukup sedih
dan kami merasakannya juga, tapi yang penting lolos dan menang di final,” kata Ancelotti.
Perjalanan menuju
final: Atlético
Atlético Madrid mencetak
6 laga cleansheet dan tidak terkalahkan untuk mencapai final pertamanya di Liga
Champions.
Penyisihan grup
18 September: Atlético Madrid
3-1 Zenit
Setelah 45 bulan absen
di Liga Champions, rentang waktu dimana mereka menjuarai Liga Europa dua kali, Atlético
menikmati kemenangan kembali di kompetisi ini. Arda Turan dan pemain pengganti Léo
Baptistão mengamankan poin penuh bagi Rojiblancos usai Hulk menyamakan gol
pembuka Miranda.
1 Oktober: Porto 1-2
Atlético Madrid
Selalu dikalahkan Dragons
dalam empat laga kompetisi ini sebelumnya, Atlético berhasil menang dari tim
tuan rumah. Tim asuhan Diego Simeone yang di laga sebelumnya menang dalam derby
Madrid, tertinggal dahulu 1-0, gol sundulan Jackson Martínez di babak pertama, Usai
rehat, mereka berbalik unggul lewat gol Diego Godín dan Arda.
22 Oktober: Austria
Wien 0-3 Atlético Madrid
Diego Costa, yang
kembali bermain usai skorsing, membukukan dua gol dalam debutnya di Liga Champions. Raúl García sebelumnya
membawa Atletico unggul 1-0 dengan memanfaatkan umpan Filipe Luís pada menit delapan. “Diego Costa luar
biasa, ia bermain baik sekali,” kata Simeone. “Ia menunjukkan betapa penting
dirinya terhadap tim.”
6 November: Atlético
Madrid 4-0 Austria Wien
Colchoneros menyamai
rekor kemenangan terbesarnya di Liga Champions serta menyusul Bayern München
lolos ke 16 besar dengan dua laga tersisa. Miranda, Raúl García dan Filipe Luís
berhasil mencetak gol di paruh pertama. Diego Costa melengkapinya 4-0 di
penghujung waktu. “Saya senang dengan kerjasama tim, karena itu kami lolos ke
fase knockout hari ini,” pungkas Simeone.
26 November: Zenit 1-1
Atlético Madrid
Klub Rusia Zenit
merusak rekor 100% kemenangan Atlético di Grup G. Tuan rumah mendominasi
permainan namun gagal mencetak gol di babak pertama. Pada babak kedua, melalui
serangan balik, Adrián López menjaringkan gol. Pada masa injury time, gol bunuh
Toby Alderweireld membuyarkan kemenangan Atletico.
11 Desember: Atlético
Madrid 2-0 Porto
Asa Porto untuk lolos
buyar saat Raúl García menyarangkan bola ke gawang melalui sudut sempit sempat
membentur mistar. Kegagalan penalti Jackson dibayar mahal, Diego Costa yang
tampil baik sukses menggetarkan jaring sesaat sebelum paruh utama usai.
Babak 16 besar
19 Februari: AC Milan
0-1 Atlético Madrid
Laga ini adalah debut
bagi pelatih baru Clarence Seedorf di kompetisi yang pernah ia menangkan empat
kali sebagai pemain. Milan punya dua peluang emas di paruh pertama, namun Thibaut
Courtois berhasil mementahkan keduanya. Usai istirahat, permainan lebih alot.
Atletico yang jarang menyerang malah unggul melalui gol Diego Costa tujuh menit
sebelum akhir laga. “Di babak pertama, penampilan kiper kami adalah kuncinya,” ujar
Simeone.
11 Maret: Atlético Madrid
4-1 AC Milan
Gol telat Diego Costa
di leg pertama menempatkan Rojiblancos sebagai favorit. Penyerang timnas Spanyol
ini kembali mencetak skor di awal babak. Gol penyama Kaká sempat menghidupkan
harapan wakil Italia ini, namun usaha Arda sukses mengembalikkan keunggulan
kubu tuan rumah. Di babak kedua, gol Raúl García dan Diego Costa mempertegas
kemenangan Atletico.
Perempat-final
1 April: Barcelona 1-1 Atlético
Madrid
Atlético, yang masuk
babak 8 besar untuk pertama kali sejak 1997, kehilangan Diego Costa akibat
cedera di paruh pertama. Pemain pengganti Diego Ribas melepaskan tendangan
jarak jauh sebelas menit pasca jeda, 1-0
untuk pihak tamu. Barcelona yang mengincar penampilan semifinal ketujuh
beruntun, merespon balik dengan gol penyama Neymar 19 menit sebelum bubar.
9 April: Atlético
Madrid 1-0 Barcelona
Atlético yang mengambil
inisiatif serangan pada periode pertama menciptakan tiga peluang emas. Usaha
pertama, pada menit kelima, tendangan voli Koke dari jarak dekat menemui
target. Hasil 1-0 sudah cukup bagi tim asuahn Simeone menyegel satu slot
semifinal. “Ini luar biasa, mencetak gol awal di kandang, tapi saya senang dengan
kerjasama tim, baik di leg pertama di Barcelona dan juga hari ini,” pungkas
Koke.
Semi-final
22 April: Chelsea memainkan
strategi bertahan akibatnya Atlético tidak bisa mencetak satu gol pun. Usai laga, saat jumpa pers, José Mourinho mengatakan,
”Courtois belum membuat penyelamatan yang sulit, begitu juga Schwarzer. Ini
adalah laga laki-laki, ketat, taktikal, Atletico benar-benar lebih menguasai
bola.” Penampilan the Blues harus
dibayar mahal sebab Petr Čech dan sang kapten John Terry cedera sementara Frank
Lampard dan John Obi Mikel terkena akumulasi kartu sehingga mereka absen di
London.
30 April: Chelsea 1-3 Atlético
Madrid
Pasukan Simeone yang
kebobolan 1 gol lebih dahulu oleh mantan penyerang Atletico Fernando Torres,
merespon balik dengan gol yang dilesakkan Adrián. Di babak kedua, Tendangan
penalti Diego Costa dan tembakan Arda membungkam publik tuan rumah. Mourinho gagal
keempat kalinya di babak ini secara beruntun dan bagi Chelsea ini kekalahan
kelima dari tujuh semifinal sejak 2004.