BidVertiser

1 April 2015

Membasmi Virus yang Mengubah Semua Icon dan Shorcut Menjadi Windows Media Player

Ciri-ciri komputer yang terkena virus ini yakni semua icon dan shorcut berubah menjadi Windows Media Player. Setiap mengklik salah satu aplikasi akan membuka Windows Media Player, termasuk antivirus di komputer anda pun tak bisa digunakan. 
Cara membasminya tidak terlalu rumit.

Pertama download file fix exe application dengan mengklik salah satu: 

link 1   atau   link 2
  
Setelah selesai letakkan pada komputer yang terkena virus.
ekstrak filenya

Klik ganda file hasil ekstraknya. Jika ada peringatan klik yes.

Restart komputer anda.

Semua icon dan shorcut akan kembali normal.
Semoga berhasil

Bagaimana mengatasi Driver Printer Hilang dan Printer spooler not running?

Langkah-langkah untuk mengatasinya adalah:
1. Klik Start -> All Programs -> Accessories -> Run -> Pada kotak Open ketik services.msc
2. Akan tampil kotak "Services". Lihat Kolom "Name" cari "Print Spooler" lalu klik ganda.
3. Muncul kotak "Print Spooler Properties" Kemudian, klik tombol "Start". Tunggu sampai proses selesai. Klik tombol OK
4. Kemudian, restart komputer Anda.
5. Selesai.

Membasmi Virus Copy of Shorcut 1,2,3,4

Ramnit adalah nama lain dari virus ini. Ciri-ciri komputer atau USB Flashdisk yang terjangkiti virus ini adalah dijumpai file Copy of Shortcut to (1).lnk, Copy of Shortcut to (2).lnk, Copy of Shortcut to (3).lnk, Copy of Shortcut to (4).lnk. Selain itu terdapat induk virus watermark.exe pada C:/Program Files/Microsoft
 
Kalau kita telusuri di blog-blog yang memposting artikel tentang virus ini, terdapat berbagai cara untuk membasminya. Dalam tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadi penulis saat menemui masalah ini. Antivirus yang digunakan adalah PCMAV Express Ramnit Killer. Anda dapat mengunduhnya di sini.

Klik 2x (Run) Ramnit Killer pada hardisk anda. Jangan di USB flashdisk

Putuskan komputer dari koneksi Internet dan tutup semua aplikasi , windows explorer atau program lain

Disable atau nonaktifkan semua antivirus pada komputer anda

Pasang USB FlashDisk yang terkena virus agar sekalian dibasmi tapi jangan dibuka

Tekan CTRL+ALT+DEL pada Menu Processes cari SVCHOST.EXE dengan User Namenya Account pada komputer Anda kemudian klik End Process, SVCHOST.EXE palsu ini ada dua, klik End Process lagi pada keduanya. Tutup Task Manager

Klik Tombol Scan&Clean  Ramnitkiller pada komputer anda. Tunggu proses sampai selesai.

Cari apakah ada watermark.exe pada C:/Program Files/Microsoft.  Hapus watermark.exe apabila ada tutup kembali windows explorer.

Ulangi sekali lagi proses scan&clean ramnitkiller. Tutup ramnitkiller.

restart komputer anda

Cek pada komputer dan flasdisk anda, apabila tidak ada  Virus Copy of Shorcut 1,2,3,4 maka komputer sudah tuntas dari virus.

31 Maret 2015

Menjalankan Aplikasi Visual FoxPro (VFP) tanpa harus download File Library di Internet

Banyak user yang bertanya - tanya apakah aplikasi (.exe) Visual FoxPro (VFP) yang sudah dibuat dapat dijalankan di komputer lain yang tidak terinstall software Visual Fox Pro? Jawabannya bisa, asalkan .exe disertai File Library. Di Blog-blog yang mengulas Visual Foxpro kebanyakan menyarankan untuk mendownload File Library yang biasanya didapatkan pada link tertentu. Lalu kenapa Aplikasi Visual Fox Pro masih juga tidak bisa dijalankan meski File Library hasil unduhan di internet sudah disertakan?
Ada kemungkinan File Library tersebut tidak cocok dengan versi software Visual Fox Pro yang anda miliki. Sebenarnya anda tidak harus pusing-pusing cari File Library yang sesuai di internet lagi. Pengguna VFP bisa mendapatkannya di folder dimana software VFP yang mereka miliki di komputer terinstall. Caranya adalah sebagai berikut:


Langkah 1
Kumpulkan file-file ini (VFP9RENU.DLL, vfp9r.dll, vfp9t.dll dan GdiPlus.dll). Anda bisa search di Folder (C:\Program Files\Common Files\microsoft shared\VFP). Copy semua file tersebut lalu paste ke folder aplikasi .exe anda.

Langkah 2
Search di folder dimana Visual Foxpro terinstall file msvcr70.dll atau msvcr71.dll (pilih salah satu dari file tersebut). Kemudian copy salah satu dari file msvcr70.dll / msvcr71.dll yang anda temukan lalu paste ke folder aplikasi .exe anda.

Dengan 2 langkah tersebut anda berarti sudah mengumpulkan file library yang sesuai dengan aplikasi .exe yang dibuat dari Visual FoxPro yang terinstall di komputer anda. Aplikasi anda sekarang sudah bisa  didistribusikan ke komputer lain yang tidak terinstall Visual Foxpro.

29 Maret 2015

Cara agar aplikasi game RPGMaker VX yang dibuat bisa dijalankan pada komputer tanpa software pembuatnya.

RPGMaker VX (RPGVX) merupakan salah satu piranti lunak yang digunakan khusus untuk membuat gim jenis role-playing games (RPG). Gim yang sudah dibuat dapat didistribusikan dan dimainkan oleh user lain meski komputer yang digunakan tidak memiliki software ini.

Langkah-langkah untuk membuat gim RPGVX siap pakai adalah sebagai berikut:

Klik file lalu klik Compress Game Data. Muncul kotak dialog Compress Game Data. Pada kotak output folder pilih folder tujuan game akan dicompress dengan mengklik tombol bersimbol titik-titik berjumlah tiga.  
Kotak dialog Browse for Folder tampil. Tentukan folder tujuan, klik OK.
Klik centang pada Create Encrypted Archive. Ini dilakukan agar user yang memiliki software RPGVX tidak dapat mengubah konten gim yang anda buat. Namun jika anda memperbolehkan siapapun mengetahui konten gim anda, langkah ini bisa diabaikan.
Klik centang pada Include RTP Data
dengan mengklik centang ini berarti akan membuat ukuran memori gim
akan lebih besar. RTP Data bisa dikatakan sumber utama konten gim.   RTP Data sendiri juga dapat diinstal di komputer lain meski tidak memiliki software RPG. Jadi bila anda tidak menyertakan RTP Data pada gim, komputer lain yang tidak menginstal RTP Data akan tidak bisa menjalankan gim anda.  
Klik OK
muncul kotak proses Compression. Tunggu sampai proses selesai.
Setelah selesai akan tampil kotak pesan Succesfully compressed game data. Klik OK.
Temukan satu file aplikasi game yang sudah dicompress (simbol kotak biru segienam) pada folder tujuan. 
Sekarang, anda sudah bisa mendistribusikan game RPGVX ke komputer lain tanpa software dan RTP Data RPGVX.

22 Mei 2014

Road to Final Lisbon 2014



Perjalanan menuju final: Madrid
Rekor gol Ronaldo mewarnai perjalanan Real Madrid menuju final.
Penyisihan grup
17 September: Galatasaray 1-6 Real Madrid
Trigol Cristiano Ronaldo, dua gol Karim Benzema dan gol pembuka Isco membawa Madrid menang mengesankan di laga awal.  Tuan rumah mencetak gol hiburan melalui Umut Bulut.
2 Oktober: Real Madrid 4-0 Københaven
Ronaldo kembali menjadi bintang dengan torehan 2 golnya. Pemain sayap asal Argentina Ángel Di María memperlebar kedudukan dengan menyumbang 2 gol dalam 20 menit terakhir.
23 Oktober: Real Madrid 2-1 Juventus
Ronaldo membuat Madrid unggul cepat di awal babak. Penyerang Bianconeri asal Spanyol Fernando Llorente berhasil menyamakan skor. Ronaldo  sukses menggetarkan gawang Buffon melalui tendangan pinalti menit 29. Laga ini diwarnai dengan dikeluarkannya bek Juventus Giorgio Chiellini di awal babak kedua.
5 November:
Juventus 2-2 Real Madrid
Juventus unggul lebih dahulu di akhir babak pertama lewat eksekusi penalti Arturo Vidal, namun Ronaldo berhasil menyamakan skor dengan gol kedelapannya dalam 4 laga.  Gareth Bale membawa Madrid berbalik unggul awal babak kedua. Juara Italia ini akhirnya mampu meraih 1 poin usai sundulan Llorente menembus gawang Cassilas.
27 November: Real Madrid 4-1 Galatasaray
Sepuluh pemain Madrid menghempaskan Galatasaray sekaligus berhasil mengamankan posisi mereka lolos ke 16 besar sebagai pemuncak Grup B. Menit 26 Sergio Ramos diganjar kartu merah namun tim asuhan Carlo Ancelotti malah unggul dahulu berkat tendangan bebas Bale. Galatasaray menyamakan skor 1-1 di babak pertama melalui tembakan Umut. Di babak kedua gol-gol Álvaro Arbeloa, Di María dan Isco mengunci poin penuh.
10 Desember: København 0-2 Real Madrid
Di laga ini, Ronaldo mencetak rekor 9 gol di penyisihan grup dan Madrid memperkokoh posisinya di puncak grup B dengan tidak terkalahkan serta mengakhiri perjalanan København dalam turnamen ini. Tendangan melengkung Luka Modrić dan Ronaldo mengunci kemenangan kelima Madrid dari 6 laga. Penyerang nomor 7 ini sebenarnya punya kans untuk membuat rekor personal 10 gol lewat titik penalti, namun kiper tim tuan rumah Johan Wiland mampu menggagalkan. “Saya telah mencetak gol dan saya membantu tim” kata  Ronaldo. “Saya senang dengan hasil ini. Ini hanyalah sebuah rekor dan sejujurnya saya tidak begitu memikirkannya.”
Perdelapan final
26 Februari: Schalke 04 1-6 Real Madrid
Kekuatan Schalke ternyata tidak sebanding Madrid. Trio BBC, Benzema, Bale dan Ronaldo masing-masing menorehkan dua gol. Mantan penyerang Madrid Klaas-Jan Huntelaar mencetak gol hiburan lewat tendangan volley spektakuler di penghujung laga. Tim besutan Ancelotti menjadi tim tandang pertama yang mampu melesakkan 6 gol di babak knockout di kompetisi ini. “Saya puas dengan tim karena ini pertandingan yang sempurna,” ujar Ancelotti dengan antusias.
18 Maret: Real Madrid 3-1 Schalke 04
Kekalahan telak di laga awal berarti peluang sangat tipis bagi Schalke untuk lolos ke 8 besar. Di laga kedua, Ronaldo kembali mengemas dua gol, sementara Morata mengemas 1 gol.  
Perempat-final
2 April: Real Madrid 3-0 Borussia Dortmund
Madrid unggul cepat atas tim asuhan Jürgen Klopp, Bale mengoyak gawang tim tamu pada menit 3. Isco yang mengganti peran Di María yang harus absen akibat terkena virus, menambah gol untuk Madrid. Satu gol lagi sumbangan Ronaldo membuat Madrid menang meyakinkan. Hasil ini modal berharga untuk menatap leg kedua namun menurut Ancelotti Madrid harus tetap mewaspadai Dortmund.
8 April: Borussia Dortmund 2-0 Real Madrid
Bermain di Jerman tidak mudah. Merengues tanpa Ronaldo yang cedera, terlihat berantakan karena kebobolan 2 gol oleh Marco Reus di babak pertama. Di babak kedua, Madrid sukses menahan gempuran runner-up 2013 ini. Skor 2-0 bertahan hingga bubar. “Ini malam yang buruk tapi akhirnya kami senang karena lolos ke semifinal, “ kata Ancelotti.
Semi-finals
23 April: Real Madrid 1-0 Bayern München
Madrid yang selalu gagal di 4 besar dalam tiga musim sebelumnya, unggul 1-0 atas tim Bavaria berkat gol semata wayang Benzema. Melalui skema serangan balik, Fábio Coentrão berhasil melewati Jérôme Boateng untuk melepaskan umpan matang kepada Benzema yang tak terkawal.
29 April: Bayern München 0-4 Real Madrid
Di babak pertama, Ramos mencetak dua gol melalui sundulan, sementara Ronaldo menorehkan 1 gol. Ronaldo memperbesar keunggulan 4-0 di akhir laga untuk membuat kekalahan kandang terbesar Bayern di Eropa. Merengues lolos agregat 5-0 atas Muenchen tetapi kabar negatifnya, Xabi Alonso harus absen di final karena akumulasi kartu. “Xabi Alonso cukup sedih dan kami merasakannya juga, tapi yang penting lolos dan menang di final,” kata Ancelotti.
Perjalanan menuju final: Atlético
Atlético Madrid mencetak 6 laga cleansheet dan tidak terkalahkan untuk mencapai final pertamanya di Liga Champions.
Penyisihan grup
18 September: Atlético Madrid 3-1 Zenit
Setelah 45 bulan absen di Liga Champions, rentang waktu dimana mereka menjuarai Liga Europa dua kali, Atlético menikmati kemenangan kembali di kompetisi ini. Arda Turan dan pemain pengganti Léo Baptistão mengamankan poin penuh bagi Rojiblancos usai Hulk menyamakan gol pembuka Miranda.
1 Oktober: Porto 1-2 Atlético Madrid
Selalu dikalahkan Dragons dalam empat laga kompetisi ini sebelumnya, Atlético berhasil menang dari tim tuan rumah. Tim asuhan Diego Simeone yang di laga sebelumnya menang dalam derby Madrid, tertinggal dahulu 1-0, gol sundulan Jackson Martínez di babak pertama, Usai rehat, mereka berbalik unggul lewat gol Diego Godín dan Arda.
22 Oktober: Austria Wien 0-3 Atlético Madrid
Diego Costa, yang kembali bermain usai skorsing, membukukan dua gol dalam debutnya di  Liga Champions. Raúl García sebelumnya membawa Atletico unggul 1-0 dengan memanfaatkan umpan  Filipe Luís pada menit delapan. “Diego Costa luar biasa, ia bermain baik sekali,” kata Simeone. “Ia menunjukkan betapa penting dirinya terhadap tim.”
6 November: Atlético Madrid 4-0 Austria Wien
Colchoneros menyamai rekor kemenangan terbesarnya di Liga Champions serta menyusul Bayern München lolos ke 16 besar dengan dua laga tersisa. Miranda, Raúl García dan Filipe Luís berhasil mencetak gol di paruh pertama. Diego Costa melengkapinya 4-0 di penghujung waktu. “Saya senang dengan kerjasama tim, karena itu kami lolos ke fase knockout hari ini,” pungkas Simeone.
26 November: Zenit 1-1 Atlético Madrid
Klub Rusia Zenit merusak rekor 100% kemenangan Atlético di Grup G. Tuan rumah mendominasi permainan namun gagal mencetak gol di babak pertama. Pada babak kedua, melalui serangan balik, Adrián López menjaringkan gol. Pada masa injury time, gol bunuh Toby Alderweireld membuyarkan kemenangan Atletico.

11 Desember: Atlético Madrid 2-0 Porto
Asa Porto untuk lolos buyar saat Raúl García menyarangkan bola ke gawang melalui sudut sempit sempat membentur mistar. Kegagalan penalti Jackson dibayar mahal, Diego Costa yang tampil baik sukses menggetarkan jaring sesaat sebelum paruh utama usai.
Babak 16 besar
19 Februari: AC Milan 0-1 Atlético Madrid
Laga ini adalah debut bagi pelatih baru Clarence Seedorf di kompetisi yang pernah ia menangkan empat kali sebagai pemain. Milan punya dua peluang emas di paruh pertama, namun Thibaut Courtois berhasil mementahkan keduanya. Usai istirahat, permainan lebih alot. Atletico yang jarang menyerang malah unggul melalui gol Diego Costa tujuh menit sebelum akhir laga. “Di babak pertama, penampilan kiper kami adalah kuncinya,” ujar Simeone.
11 Maret: Atlético Madrid 4-1 AC Milan
Gol telat Diego Costa di leg pertama menempatkan Rojiblancos sebagai favorit. Penyerang timnas Spanyol ini kembali mencetak skor di awal babak. Gol penyama Kaká sempat menghidupkan harapan wakil Italia ini, namun usaha Arda sukses mengembalikkan keunggulan kubu tuan rumah. Di babak kedua, gol Raúl García dan Diego Costa mempertegas kemenangan Atletico.
Perempat-final
1 April: Barcelona 1-1 Atlético Madrid
Atlético, yang masuk babak 8 besar untuk pertama kali sejak 1997, kehilangan Diego Costa akibat cedera di paruh pertama. Pemain pengganti Diego Ribas melepaskan tendangan jarak  jauh sebelas menit pasca jeda, 1-0 untuk pihak tamu. Barcelona yang mengincar penampilan semifinal ketujuh beruntun, merespon balik dengan gol penyama Neymar 19 menit sebelum bubar.
9 April: Atlético Madrid 1-0 Barcelona
Atlético yang mengambil inisiatif serangan pada periode pertama menciptakan tiga peluang emas. Usaha pertama, pada menit kelima, tendangan voli Koke dari jarak dekat menemui target. Hasil 1-0 sudah cukup bagi tim asuahn Simeone menyegel satu slot semifinal. “Ini luar biasa, mencetak gol awal di kandang, tapi saya senang dengan kerjasama tim, baik di leg pertama di Barcelona dan juga hari ini,” pungkas Koke.
Semi-final
22 April: Chelsea memainkan strategi bertahan akibatnya Atlético tidak bisa mencetak satu gol pun.  Usai laga, saat jumpa pers, José Mourinho mengatakan, ”Courtois belum membuat penyelamatan yang sulit, begitu juga Schwarzer. Ini adalah laga laki-laki, ketat, taktikal, Atletico benar-benar lebih menguasai bola.” Penampilan the Blues harus dibayar mahal sebab Petr Čech dan sang kapten John Terry cedera sementara Frank Lampard dan John Obi Mikel terkena akumulasi kartu sehingga mereka absen di London.
30 April: Chelsea 1-3 Atlético Madrid
Pasukan Simeone yang kebobolan 1 gol lebih dahulu oleh mantan penyerang Atletico Fernando Torres, merespon balik dengan gol yang dilesakkan Adrián. Di babak kedua, Tendangan penalti Diego Costa dan tembakan Arda membungkam publik tuan rumah. Mourinho gagal keempat kalinya di babak ini secara beruntun dan bagi Chelsea ini kekalahan kelima dari tujuh semifinal sejak 2004.

19 Mei 2014

Derby Madrid di Final Liga Champions 2014



Akan ada hal baru terjadi dalam final Liga Champions Eropa 25 Mei nanti di Lisbon, yakni duel dua tim sekota, Real Madrid dan Atlético de Madrid.  
Ini adalah final Liga Champions kelima sesama negara. 14 tahun lalu, dalam derby Spanyol, Madrid juara usai memukul Valencia 3-0 di final. Madrid tentunya ingin mengulangi sukses yang sama tahun ini untuk meraih gelar kesepuluhnya. Di pihak lain, Atlético yang belum terkalahkan musim ini di Eropa, memiliki modal penting setelah Ahad lalu berhasil mengunci gelar Liga Spanyol.

Madrid telah 13 kali masuk final, terakhir mereka meraih juara pada 2002:
1955/56: Real Madrid 4-3 Stade de Reims (Parc des Princes, Paris)
1956/57: Real Madrid 2-0 AC Fiorentina (Santiago Bernabéu, Madrid)
1957/58: Real Madrid 3-2 AC Milan (Heysel Stadium, Brusel)
1958/59: Real Madrid 2-0 Stade de Reims (Neckarstadion, Stuttgart)
1959/60: Real Madrid 7-3 Eintracht Frankfurt (Hampden Park, Glasgow)
1961/62: Benfica 5-3 Real Madrid (Olympisch Stadion, Amsterdam)
1963/64: Internazionale Milano 3-1 Real Madrid (Ernst-Happel-Stadion, Wina)
1965/66: Real Madrid 2-1 FK Partizan (Heysel Stadium, Brusel)
1980/81: Liverpool 1-0 Real Madrid (Parc des Princes, Paris)
1997/98: Juventus 0-1 Real Madrid (Amsterdam ArenA, Amsterdam)
1999/00: Real Madrid 3-0 Valencia (Stade de France, Saint-Denis)
2001/02: Bayer Leverkusen 1-2 Real Madrid (Hampden Park, Glasgow)
Atlético hanya sekali tampil di final saat melawan Bayern München di Heysel Stadium musim 1973/74. Mereka unggul dahulu 1-0 melalui gol tendangan bebas Luis Aragonés menit 114 namun Hans-Georg Schwarzenbeck menyamakan skor pada menit terakhir, Bayern akhirnya menang 4-0 dalam laga ulang, dua hari berselang di venue yang sama. Jika mereka juara di Lisbon, Atlético akan menjadi klub ke 23 yang mengangkat trofi Eropa.
Kedua klub diperkuat pemain yang pernah bermain dan menang di final. David Villa mencetak gol bagi Barcelona kala mengatasi Manchester United dengan skor 3-1 di final Wembley 2011, sementara 3 tahun sebelumnya Cristiano Ronaldo membuat gol saat United imbang 1-1 melawan Chelsea di Moskow. Meski penyerang Portugal ini gagal dalam tendangan adu penalti, namun United akhirnya menang 6-5. Kiper sekaligus kapten Madrid Iker Casillas tampil di final 2000 dan 2002.
Laga ini adalah final Eropa ke-25 Madrid. Selain tampil di 12 final Liga Champions, mereka juara Piala UEFA 1985 dan 1986 serta runner-up Piala Winners 1971 dan 1983. Mereka meraih trofi Super Eropa 2002 usai gagal pada 1998 dan 2000, serta menang Piala Interkontinental pada 1960, 1998 dan 2002, kalah pada 1966 dan 2000.
Atlético meraih gelar Liga Europa pada 2010 dan 2012 serta mengangkat trofi Piala Winners  pada 1962, kalah di final pada kompetisi yang sama pada 1963 dan 1986. Mereka pernah meraih Piala Super Eropa pada 2010 and 2012.

Pertemuan sebelumnya
Kedua tim pernah bertemu sekali pada semifinal Piala Champions 1958/59. Madrid menang 2-1 di kandang pada leg pertama, gol Héctor Rial (15) dan penalti Ferenc Puskás (33) membalik kedudukan usai gol pembuka Chuzo menit 13. Leg kedua, Atlético unggul berkat gol Enrique Collar menit 43.
Enam hari setelahnya, dalam laga ulangan di Zaragoza, Madrid unggul 2-1 untuk lolos ke final keempatnya di Piala Champions.
Skuat kedua tim dalam partai yang digelar di La Romareda pada 13 Mei 1959:
Madrid: Domínguez, Miche, Santamaría, Lesmes, Ruiz, Zárraga, Mateos, Kopa, Di Stéfano, Puskás, Gento.
Atlético: Pazos, Rivilla, Callejo, Mendiondo, Chuzo, Calleja, Miguel, Agustín, Vavá, Peiró, Collar.
Kedua kubu sudah bertemu dalam194 partai Liga dan Piala Spanyol, 102 kemenangan untuk Madrid, 46 untuk Atlético dan sisanya imbang.
Di La Liga, Atlético menang 1-0 atas Madrid berkat gol Diego Costa di Santiago Bernabéu pada 28 September 2013. Sementara di Estadio Vicente Calderón pada 2 Maret 2014, hasilnya seri 2-2.
Di semifinal Copa del Rey 2013/2014, Madrid menang agregat 5-0 ( 3-0 di leg pertama kandang serta 2-0 di leg kedua)
Kedua tim bertanding dalam 5 laga final Copa del Rey, Atlético menang 4 kali. Final  terakhir musim lalu tersaji di Santiago Bernabéu kala Rojiblancos menang 2-1, sekaligus mengakhiri rentetan 10 kekalahan beruntun melawan rival tetangga di semua ajang. Atletico juara Piala Spanyol di final 1960, 1961 dan 1992 sementara Madrid unggul di final 1975 melalui adu  penalti.
Dari 11 laga melawan tim Spanyol di ajang Eropa, Atlético hanya 2 kali kalah dan menang 9 kali, termasuk saat menyingkirkan Barcelona agregat 2-1 di babak perempatfinal musim ini.
Kedua tim sama-sama pernah menang di final Eropa melawan klub sesama liga. Madrid menang atas Valencia di Liga Champions 2000. Sementara, Atlético mengatasi Athletic Club 3-0 pada final Liga Europa 2012 di Bukares. Namun, mereka kalah melalui adu penalti dari Villarreal pada final Piala Intertoto 2004.

Jika Madrid menang, Carlo Ancelotti, yang mengantar AC Milan juara Liga Champions 2003 dan 2007 serta kalah pada final  2005, akan meraih trofi ketiganya di Lisbon. Ia juga memenangkan dua gelar sebagai pemain pada 1989 dan 1990. Hanya Bob Paisley (Liverpool  1977, 1978, 1981) saja yang meraih 3 kali trofi sebagai pelatih.
Jika Atletico menang, Diego Simeone akan menjadi pelatih ketiga non-Eropa yang memenangkan Liga Champions, dua pelatih pertama juga berasal dari Argentina, Luis Carniglia (Madrid 1958, 1959) dan Helenio Herrera (Internazionale Milano 1964, 1965).

Rekor adu penalti Madrid di kompetisi UEFA:
1-3 v Bayern München, semifinal Liga Champions 2011/12
3-1 v Juventus, babak II Piala Champions 1986/87
5-6 v Crvena zvezda, perempatfinal Piala Winners 1974/75
Atlético selalu kalah dalam 3 kali adu penalti di kompetisi UEFA:
1-3 v Villarreal, final Piala UEFA 2004
1-3 v AC Fiorentina, babak I Piala UEFA 1989/90
6-7 v Derby County FC, babak II Piala UEFA 1974/75


sumber: uefa.com 

2 Mei 2014

Info Liga Inggris Pekan 37

Enam tim akan bertanding dua kali pada pekan ini. Manchester United menjadi satu-satunya klub yang berlaga di kandang sebanyak dua kali. Pasca menang atas Norwich pekan lalu, tim asuhan Ryan Giggs ini menjamu Sunderland and Hull City di Old Trafford. West Bromwich Albion menghadapi ujian ganda saat melawat ke Arsenal dan Sunderland, sementara Manchester City berkunjung ke Everton Sabtu sore waktu setempat sebelum menyambut Aston Villa di tengah pekan, yang juga akan menerima tamunya Hull City sebelum partai di Etihad Stadium.
Usai menang Liverpool pekan lalu, Chelsea akan mengincar kemenangan lagi atas Norwich City yang sedang berjuang lepas dari zona merah di Stamford Bridge. Pemimpin sementara Liverpool yang ingin menjaga asa meraih titel, bertandang ke Crystal Palace, selain itu West Ham United yang berusaha untuk mengamankan posisi mereka lepas dari degradasi, mendapat kunjungan rival sekota Tottenham Hotspur.

Bincang Taktik
Setelah dijungkalkan Southampton, Everton ingin bangkit. Roberto Martinez nampaknya harus me-resuffle lini tengah saat partai kandang krusial melawan Manchester City. Manajer the Toffees ini kehilangan pemain pinjaman Gareth Barry, yang tidak dapat menghadapi klub asalnya. Sebagai alternatif, ia memiliki Ross Barkley atau Leon Osman untuk menemani James McCarthy di posisi double-pivot. Sementara, untuk mengganti posisi kedua sayap Kevin Miralass yang absen hingga akhir musim dan Steven Pienaar masih cedera, Martinez menempatkan Gerard Deulofeu dan Steven Naismith, serta mendorong salah satu dari Barkley atau Osman di belakang Romelu Lukaku.
Stoke City dipastikan tanpa service bek tengah andalan saat menyambut Fulham di Britannia Stadium akhir pekan ini. Robert Huth absen sampai akhir musim karena cedera lutut sementara sang kapten Ryan Shawcross, terkena larangan satu kali laga akibat kartu merah kala melawan Tottenham Sabtu lalu. Mark Hughes nampaknya akan menduetkan Marc Wilson dan Marc Muniesa di lini pertahanan, serta memasukan Erik Pieters ke tim starter untuk mengganti Muniesa di bek kiri.
Usai Kesembuhan Daniel Sturridge, Brendan Rogers mungkin akan mengubah formasi Liverpool saat berhadapan dengan Crystal Palace. Rogers diprediksikan akan memasukkan bintang muda Inggris ini di lini serang bersama Luis Suarez saat melawat ke Selhurst Park. Rodgers kembali mengandalkan formasi 4-3-3, dengan membiarkan Raheem Sterling bergerak liar di belakang duet striker. Di tengah, mungkin diisi trio gelandang Philippe Coutinho, Steven Gerrard dan Joe Allen, yang menggantikan posisi Jordan Henderson yang terkena skoring tiga laga.

Jadwal Lengkap Liga Primer Inggris Gameweek 37
West Ham v Tottenham (3/5)
Aston Villa v Hull (3/5)
Man. United v Sunderland (3/5)
Newcastle v Cardiff (3/5)
Stoke vs Fulham (3/5)
Swansea v Southampton (3/5)
Everton v Man. City (3/5)
Arsenal v West Brom (4/5)
Chelsea v Norwich (4/5)
Crystal v Liverpool (5/5)
Man. United v Hull (6/5)
Man. City v Aston Villa (7/5)
Sunderland v West Brom (7/5)