Akan ada hal baru
terjadi dalam final Liga Champions Eropa 25 Mei nanti di Lisbon, yakni duel dua
tim sekota, Real Madrid dan Atlético de Madrid.
Ini adalah final Liga
Champions kelima sesama negara. 14 tahun lalu, dalam derby Spanyol, Madrid juara usai memukul Valencia 3-0 di final.
Madrid tentunya ingin mengulangi sukses yang sama tahun ini untuk meraih gelar
kesepuluhnya. Di pihak lain, Atlético yang belum terkalahkan musim ini di Eropa,
memiliki modal penting setelah Ahad lalu berhasil mengunci gelar Liga Spanyol.
Madrid telah 13 kali
masuk final, terakhir mereka meraih juara pada 2002:
1955/56: Real Madrid 4-3
Stade de Reims (Parc des Princes, Paris)
1956/57: Real Madrid 2-0
AC Fiorentina (Santiago Bernabéu, Madrid)
1957/58: Real Madrid 3-2
AC Milan (Heysel Stadium, Brusel)
1958/59: Real Madrid 2-0
Stade de Reims (Neckarstadion, Stuttgart)
1959/60: Real Madrid 7-3
Eintracht Frankfurt (Hampden Park, Glasgow)
1961/62: Benfica 5-3
Real Madrid (Olympisch Stadion, Amsterdam)
1963/64: Internazionale
Milano 3-1 Real Madrid (Ernst-Happel-Stadion, Wina)
1965/66: Real Madrid 2-1
FK Partizan (Heysel Stadium, Brusel)
1980/81: Liverpool 1-0
Real Madrid (Parc des Princes, Paris)
1997/98: Juventus 0-1
Real Madrid (Amsterdam ArenA, Amsterdam)
1999/00: Real Madrid 3-0
Valencia (Stade de France, Saint-Denis)
2001/02: Bayer Leverkusen
1-2 Real Madrid (Hampden Park, Glasgow)
Atlético hanya sekali tampil
di final saat melawan Bayern München di Heysel Stadium musim 1973/74. Mereka
unggul dahulu 1-0 melalui gol tendangan bebas Luis Aragonés menit 114 namun Hans-Georg
Schwarzenbeck menyamakan skor pada menit terakhir, Bayern akhirnya menang 4-0 dalam
laga ulang, dua hari berselang di venue yang sama. Jika mereka juara di Lisbon,
Atlético akan menjadi klub ke 23 yang mengangkat trofi Eropa.
Kedua klub diperkuat pemain
yang pernah bermain dan menang di final. David Villa mencetak gol bagi Barcelona
kala mengatasi Manchester United dengan skor 3-1 di final Wembley 2011, sementara
3 tahun sebelumnya Cristiano Ronaldo membuat gol saat United imbang 1-1 melawan
Chelsea di Moskow. Meski penyerang Portugal ini gagal dalam tendangan adu
penalti, namun United akhirnya menang 6-5. Kiper sekaligus kapten Madrid Iker
Casillas tampil di final 2000 dan 2002.
Laga ini adalah final
Eropa ke-25 Madrid. Selain tampil di 12 final Liga Champions, mereka juara
Piala UEFA 1985 dan 1986 serta runner-up Piala Winners 1971 dan 1983. Mereka
meraih trofi Super Eropa 2002 usai gagal pada 1998 dan 2000, serta menang Piala
Interkontinental pada 1960, 1998 dan 2002, kalah pada 1966 dan 2000.
Atlético meraih gelar
Liga Europa pada 2010 dan 2012 serta mengangkat trofi Piala Winners pada 1962, kalah di final pada kompetisi yang
sama pada 1963 dan 1986. Mereka pernah meraih Piala Super Eropa pada 2010 and
2012.
Pertemuan sebelumnya
Kedua tim pernah
bertemu sekali pada semifinal Piala Champions 1958/59. Madrid menang 2-1 di
kandang pada leg pertama, gol Héctor Rial (15) dan penalti Ferenc Puskás (33) membalik
kedudukan usai gol pembuka Chuzo menit 13. Leg kedua, Atlético unggul berkat
gol Enrique Collar menit 43.
Enam hari setelahnya,
dalam laga ulangan di Zaragoza, Madrid unggul 2-1 untuk lolos ke final keempatnya
di Piala Champions.
Skuat kedua tim dalam partai
yang digelar di La Romareda pada 13 Mei 1959:
Madrid: Domínguez,
Miche, Santamaría, Lesmes, Ruiz, Zárraga, Mateos, Kopa, Di Stéfano, Puskás,
Gento.
Atlético: Pazos,
Rivilla, Callejo, Mendiondo, Chuzo, Calleja, Miguel, Agustín, Vavá, Peiró,
Collar.
Kedua kubu sudah bertemu
dalam194 partai Liga dan Piala Spanyol, 102 kemenangan untuk Madrid, 46 untuk
Atlético dan sisanya imbang.
Di La Liga, Atlético menang
1-0 atas Madrid berkat gol Diego Costa di Santiago Bernabéu pada 28 September
2013. Sementara di Estadio Vicente Calderón pada 2 Maret 2014, hasilnya seri
2-2.
Di semifinal Copa del
Rey 2013/2014, Madrid menang agregat 5-0 ( 3-0 di leg pertama kandang serta 2-0
di leg kedua)
Kedua tim bertanding
dalam 5 laga final Copa del Rey, Atlético menang 4 kali. Final terakhir musim lalu tersaji di Santiago
Bernabéu kala Rojiblancos menang 2-1, sekaligus mengakhiri rentetan 10 kekalahan
beruntun melawan rival tetangga di semua ajang. Atletico juara Piala Spanyol di
final 1960, 1961 dan 1992 sementara Madrid unggul di final 1975 melalui
adu penalti.
Dari 11 laga melawan
tim Spanyol di ajang Eropa, Atlético hanya 2 kali kalah dan menang 9 kali, termasuk
saat menyingkirkan Barcelona agregat 2-1 di babak perempatfinal musim ini.
Kedua tim sama-sama
pernah menang di final Eropa melawan klub sesama liga. Madrid menang atas
Valencia di Liga Champions 2000. Sementara, Atlético mengatasi Athletic Club
3-0 pada final Liga Europa 2012 di Bukares. Namun, mereka kalah melalui adu
penalti dari Villarreal pada final Piala Intertoto 2004.
Jika Madrid menang, Carlo
Ancelotti, yang mengantar AC Milan juara Liga Champions 2003 dan 2007 serta
kalah pada final 2005, akan meraih trofi
ketiganya di Lisbon. Ia juga memenangkan dua gelar sebagai pemain pada 1989 dan
1990. Hanya Bob Paisley (Liverpool 1977,
1978, 1981) saja yang meraih 3 kali trofi sebagai pelatih.
Jika Atletico menang, Diego
Simeone akan menjadi pelatih ketiga non-Eropa yang memenangkan Liga Champions,
dua pelatih pertama juga berasal dari Argentina, Luis Carniglia (Madrid 1958,
1959) dan Helenio Herrera (Internazionale Milano 1964, 1965).
Rekor adu penalti Madrid
di kompetisi UEFA:
1-3 v Bayern München, semifinal
Liga Champions 2011/12
3-1 v Juventus, babak
II Piala Champions 1986/87
5-6 v Crvena zvezda, perempatfinal
Piala Winners 1974/75
Atlético selalu kalah
dalam 3 kali adu penalti di kompetisi UEFA:
1-3 v Villarreal, final
Piala UEFA 2004
1-3 v AC Fiorentina, babak
I Piala UEFA 1989/90
6-7 v Derby County FC, babak II Piala UEFA 1974/75
sumber: uefa.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar