BidVertiser

22 Mei 2014

Road to Final Lisbon 2014



Perjalanan menuju final: Madrid
Rekor gol Ronaldo mewarnai perjalanan Real Madrid menuju final.
Penyisihan grup
17 September: Galatasaray 1-6 Real Madrid
Trigol Cristiano Ronaldo, dua gol Karim Benzema dan gol pembuka Isco membawa Madrid menang mengesankan di laga awal.  Tuan rumah mencetak gol hiburan melalui Umut Bulut.
2 Oktober: Real Madrid 4-0 Københaven
Ronaldo kembali menjadi bintang dengan torehan 2 golnya. Pemain sayap asal Argentina Ángel Di María memperlebar kedudukan dengan menyumbang 2 gol dalam 20 menit terakhir.
23 Oktober: Real Madrid 2-1 Juventus
Ronaldo membuat Madrid unggul cepat di awal babak. Penyerang Bianconeri asal Spanyol Fernando Llorente berhasil menyamakan skor. Ronaldo  sukses menggetarkan gawang Buffon melalui tendangan pinalti menit 29. Laga ini diwarnai dengan dikeluarkannya bek Juventus Giorgio Chiellini di awal babak kedua.
5 November:
Juventus 2-2 Real Madrid
Juventus unggul lebih dahulu di akhir babak pertama lewat eksekusi penalti Arturo Vidal, namun Ronaldo berhasil menyamakan skor dengan gol kedelapannya dalam 4 laga.  Gareth Bale membawa Madrid berbalik unggul awal babak kedua. Juara Italia ini akhirnya mampu meraih 1 poin usai sundulan Llorente menembus gawang Cassilas.
27 November: Real Madrid 4-1 Galatasaray
Sepuluh pemain Madrid menghempaskan Galatasaray sekaligus berhasil mengamankan posisi mereka lolos ke 16 besar sebagai pemuncak Grup B. Menit 26 Sergio Ramos diganjar kartu merah namun tim asuhan Carlo Ancelotti malah unggul dahulu berkat tendangan bebas Bale. Galatasaray menyamakan skor 1-1 di babak pertama melalui tembakan Umut. Di babak kedua gol-gol Álvaro Arbeloa, Di María dan Isco mengunci poin penuh.
10 Desember: København 0-2 Real Madrid
Di laga ini, Ronaldo mencetak rekor 9 gol di penyisihan grup dan Madrid memperkokoh posisinya di puncak grup B dengan tidak terkalahkan serta mengakhiri perjalanan København dalam turnamen ini. Tendangan melengkung Luka Modrić dan Ronaldo mengunci kemenangan kelima Madrid dari 6 laga. Penyerang nomor 7 ini sebenarnya punya kans untuk membuat rekor personal 10 gol lewat titik penalti, namun kiper tim tuan rumah Johan Wiland mampu menggagalkan. “Saya telah mencetak gol dan saya membantu tim” kata  Ronaldo. “Saya senang dengan hasil ini. Ini hanyalah sebuah rekor dan sejujurnya saya tidak begitu memikirkannya.”
Perdelapan final
26 Februari: Schalke 04 1-6 Real Madrid
Kekuatan Schalke ternyata tidak sebanding Madrid. Trio BBC, Benzema, Bale dan Ronaldo masing-masing menorehkan dua gol. Mantan penyerang Madrid Klaas-Jan Huntelaar mencetak gol hiburan lewat tendangan volley spektakuler di penghujung laga. Tim besutan Ancelotti menjadi tim tandang pertama yang mampu melesakkan 6 gol di babak knockout di kompetisi ini. “Saya puas dengan tim karena ini pertandingan yang sempurna,” ujar Ancelotti dengan antusias.
18 Maret: Real Madrid 3-1 Schalke 04
Kekalahan telak di laga awal berarti peluang sangat tipis bagi Schalke untuk lolos ke 8 besar. Di laga kedua, Ronaldo kembali mengemas dua gol, sementara Morata mengemas 1 gol.  
Perempat-final
2 April: Real Madrid 3-0 Borussia Dortmund
Madrid unggul cepat atas tim asuhan Jürgen Klopp, Bale mengoyak gawang tim tamu pada menit 3. Isco yang mengganti peran Di María yang harus absen akibat terkena virus, menambah gol untuk Madrid. Satu gol lagi sumbangan Ronaldo membuat Madrid menang meyakinkan. Hasil ini modal berharga untuk menatap leg kedua namun menurut Ancelotti Madrid harus tetap mewaspadai Dortmund.
8 April: Borussia Dortmund 2-0 Real Madrid
Bermain di Jerman tidak mudah. Merengues tanpa Ronaldo yang cedera, terlihat berantakan karena kebobolan 2 gol oleh Marco Reus di babak pertama. Di babak kedua, Madrid sukses menahan gempuran runner-up 2013 ini. Skor 2-0 bertahan hingga bubar. “Ini malam yang buruk tapi akhirnya kami senang karena lolos ke semifinal, “ kata Ancelotti.
Semi-finals
23 April: Real Madrid 1-0 Bayern München
Madrid yang selalu gagal di 4 besar dalam tiga musim sebelumnya, unggul 1-0 atas tim Bavaria berkat gol semata wayang Benzema. Melalui skema serangan balik, Fábio Coentrão berhasil melewati Jérôme Boateng untuk melepaskan umpan matang kepada Benzema yang tak terkawal.
29 April: Bayern München 0-4 Real Madrid
Di babak pertama, Ramos mencetak dua gol melalui sundulan, sementara Ronaldo menorehkan 1 gol. Ronaldo memperbesar keunggulan 4-0 di akhir laga untuk membuat kekalahan kandang terbesar Bayern di Eropa. Merengues lolos agregat 5-0 atas Muenchen tetapi kabar negatifnya, Xabi Alonso harus absen di final karena akumulasi kartu. “Xabi Alonso cukup sedih dan kami merasakannya juga, tapi yang penting lolos dan menang di final,” kata Ancelotti.
Perjalanan menuju final: Atlético
Atlético Madrid mencetak 6 laga cleansheet dan tidak terkalahkan untuk mencapai final pertamanya di Liga Champions.
Penyisihan grup
18 September: Atlético Madrid 3-1 Zenit
Setelah 45 bulan absen di Liga Champions, rentang waktu dimana mereka menjuarai Liga Europa dua kali, Atlético menikmati kemenangan kembali di kompetisi ini. Arda Turan dan pemain pengganti Léo Baptistão mengamankan poin penuh bagi Rojiblancos usai Hulk menyamakan gol pembuka Miranda.
1 Oktober: Porto 1-2 Atlético Madrid
Selalu dikalahkan Dragons dalam empat laga kompetisi ini sebelumnya, Atlético berhasil menang dari tim tuan rumah. Tim asuhan Diego Simeone yang di laga sebelumnya menang dalam derby Madrid, tertinggal dahulu 1-0, gol sundulan Jackson Martínez di babak pertama, Usai rehat, mereka berbalik unggul lewat gol Diego Godín dan Arda.
22 Oktober: Austria Wien 0-3 Atlético Madrid
Diego Costa, yang kembali bermain usai skorsing, membukukan dua gol dalam debutnya di  Liga Champions. Raúl García sebelumnya membawa Atletico unggul 1-0 dengan memanfaatkan umpan  Filipe Luís pada menit delapan. “Diego Costa luar biasa, ia bermain baik sekali,” kata Simeone. “Ia menunjukkan betapa penting dirinya terhadap tim.”
6 November: Atlético Madrid 4-0 Austria Wien
Colchoneros menyamai rekor kemenangan terbesarnya di Liga Champions serta menyusul Bayern München lolos ke 16 besar dengan dua laga tersisa. Miranda, Raúl García dan Filipe Luís berhasil mencetak gol di paruh pertama. Diego Costa melengkapinya 4-0 di penghujung waktu. “Saya senang dengan kerjasama tim, karena itu kami lolos ke fase knockout hari ini,” pungkas Simeone.
26 November: Zenit 1-1 Atlético Madrid
Klub Rusia Zenit merusak rekor 100% kemenangan Atlético di Grup G. Tuan rumah mendominasi permainan namun gagal mencetak gol di babak pertama. Pada babak kedua, melalui serangan balik, Adrián López menjaringkan gol. Pada masa injury time, gol bunuh Toby Alderweireld membuyarkan kemenangan Atletico.

11 Desember: Atlético Madrid 2-0 Porto
Asa Porto untuk lolos buyar saat Raúl García menyarangkan bola ke gawang melalui sudut sempit sempat membentur mistar. Kegagalan penalti Jackson dibayar mahal, Diego Costa yang tampil baik sukses menggetarkan jaring sesaat sebelum paruh utama usai.
Babak 16 besar
19 Februari: AC Milan 0-1 Atlético Madrid
Laga ini adalah debut bagi pelatih baru Clarence Seedorf di kompetisi yang pernah ia menangkan empat kali sebagai pemain. Milan punya dua peluang emas di paruh pertama, namun Thibaut Courtois berhasil mementahkan keduanya. Usai istirahat, permainan lebih alot. Atletico yang jarang menyerang malah unggul melalui gol Diego Costa tujuh menit sebelum akhir laga. “Di babak pertama, penampilan kiper kami adalah kuncinya,” ujar Simeone.
11 Maret: Atlético Madrid 4-1 AC Milan
Gol telat Diego Costa di leg pertama menempatkan Rojiblancos sebagai favorit. Penyerang timnas Spanyol ini kembali mencetak skor di awal babak. Gol penyama Kaká sempat menghidupkan harapan wakil Italia ini, namun usaha Arda sukses mengembalikkan keunggulan kubu tuan rumah. Di babak kedua, gol Raúl García dan Diego Costa mempertegas kemenangan Atletico.
Perempat-final
1 April: Barcelona 1-1 Atlético Madrid
Atlético, yang masuk babak 8 besar untuk pertama kali sejak 1997, kehilangan Diego Costa akibat cedera di paruh pertama. Pemain pengganti Diego Ribas melepaskan tendangan jarak  jauh sebelas menit pasca jeda, 1-0 untuk pihak tamu. Barcelona yang mengincar penampilan semifinal ketujuh beruntun, merespon balik dengan gol penyama Neymar 19 menit sebelum bubar.
9 April: Atlético Madrid 1-0 Barcelona
Atlético yang mengambil inisiatif serangan pada periode pertama menciptakan tiga peluang emas. Usaha pertama, pada menit kelima, tendangan voli Koke dari jarak dekat menemui target. Hasil 1-0 sudah cukup bagi tim asuahn Simeone menyegel satu slot semifinal. “Ini luar biasa, mencetak gol awal di kandang, tapi saya senang dengan kerjasama tim, baik di leg pertama di Barcelona dan juga hari ini,” pungkas Koke.
Semi-final
22 April: Chelsea memainkan strategi bertahan akibatnya Atlético tidak bisa mencetak satu gol pun.  Usai laga, saat jumpa pers, José Mourinho mengatakan, ”Courtois belum membuat penyelamatan yang sulit, begitu juga Schwarzer. Ini adalah laga laki-laki, ketat, taktikal, Atletico benar-benar lebih menguasai bola.” Penampilan the Blues harus dibayar mahal sebab Petr Čech dan sang kapten John Terry cedera sementara Frank Lampard dan John Obi Mikel terkena akumulasi kartu sehingga mereka absen di London.
30 April: Chelsea 1-3 Atlético Madrid
Pasukan Simeone yang kebobolan 1 gol lebih dahulu oleh mantan penyerang Atletico Fernando Torres, merespon balik dengan gol yang dilesakkan Adrián. Di babak kedua, Tendangan penalti Diego Costa dan tembakan Arda membungkam publik tuan rumah. Mourinho gagal keempat kalinya di babak ini secara beruntun dan bagi Chelsea ini kekalahan kelima dari tujuh semifinal sejak 2004.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar