BidVertiser

1 Mei 2014

Fakta di balik Juventus v Benfica


Juventus bertemu Benfica keenam kalinya di semifinal Liga Europa. Mereka hanya butuh 1 gol saja tanpa kebobolan untuk lolos ke final yang akan dihelat di kandang mereka Juventus Stadium. Benfica tentu tidak akan menyerah begitu saja sebab mereka mengincar hasil lebih baik daripada posisi runner-up musim lalu.
Gol telat Lima membawa Benfica menang 2-1 di Lisbon; sundulan Ezequiel Garay pada awal babak membuat juara Portugal ini unggul dahulu, namun Carlos Tévez menyamakan skor lewat golnya, pertama kali di Eropa setelah 5 tahun.
Benfica menang 2-1atas Braga di kandang pada leg pertama semifinal 2010/11, namun gagal ke final usai kalah 1-0 di leg kedua. Kemenangan 2-1 di kandang juga belum cukup bagi tetangganya Sporting Lisbon musim setelahnya karena mereka kalah 3-1 dari Athletic Bilbao di semifinal leg kedua. 

Laga sebelumnya
Ini adalah partai kandang-away ketiga kedua tim di kompetisi Eropa; Benfica asuhan Otto Glória meraih 2 kemenangan atas Juventus yang dilatih Heriberto Herrera di semifinal Liga Champions 1967/68; menang 2-0 di Lisabon dan 1-0 di Turin.
Lineup kedua tim pada partai pertama di Turin pada 15 Mei 1968:
Juventus: Anzolin, Bercellino, Coramini, Salvadore, Del Sol, Leoncini, Roveta, Sacco, De Paoli, Magnusson, Zigoni.
Benfica: José Henrique, Adolfo Calisto, Fernando Cruz, Humberto Fernandes, Jacinto Santos, José Augusto, Mário Coluna, Jaime Graça, Eusébio, António Simões, José Torres.
Juve era pelatih Giovanni Trapattoni berhasil membalas kekalahan 1-2 di leg pertama untuk menumbangkan Benfica yang diarsiteki António Oliveira di perempatfinal Piala UEFA 1992/93, musim yang berakhir dengan trofi untuk Bianconeri. Juve menang agregat 4-2 usai memukul the Eagles 3-0 di leg kedua di Turin.
Skuat di Turin pada 17 Maret 1993:
Juventus: Peruzzi, Carrera, Torricelli, D Baggio, Kohler, Júlio César, Möller (Ravanelli 65), Conte, Vialli, R Baggio (Galia 55), Marocchi.
Benfica: Silvino (Neno 2), António Veloso, Hélder, Carlos Mozer, Paulo Madeira (Rui Águas 45), Paulo Sousa, Vítor Paneira, Schwarz, João Pinto, Yuran, Rui Costa.
Pelatih  Juventus sekarang Antonio Conte bermain di kedua laga kandang-away. Paulo Sousa kemudian bermain untuk Juve  (1994-1996), meraih masing-masing satu trofi scudetto, Piala Italia dan Liga Champions 1995/96.
Pelatih Juventus saat itu, Trapattoni kemudian memegang Benfica pada 2004/05, untuk mengantarkan klub juara liga dan runnerup Piala Portugal.
Dalam lawatan ke Turin sebelumnya, Benfica bermain di Stadio Olimpico (1967/68) dan Stadio delle Alpi (1992/93). Juventus Stadium, yang dibangun di lokasi Delle Alpi, akan menjadi venue Turin ketiga dimana mereka berlaga. 

Statistik
10 pertemuan Juventus melawan wakil Portugis berakhir dengan M5 S1 K4 (M3 K0 L1 di kandang), termasuk final Piala Winners 1983, kala mereka memukul Porto 2-1 di tempat netral, Basel. Semua kekalahan terjadi saat melawan Benfica.
Benfica yang mengenggam gelar Liga Portugal pada 20 April, telah bertemu klub Italia 28 kali dengan catatan menang 9, seri 4, dan kalah 15 (di Italia M3 S0 K10, termasuk final Piala Champions 1965, saat mereka kalah dari Inter Milan di Milan). Statistik ini termasuk  kalah di tempat netral: 2-1 melawan AC Milan (final Piala Champions 1963 di London) dan kalah 1-0 dari AC Milan (final Piala Champions 1990 di Wina).
Benfica (menang 6 seri 1) satu-satunya tim yang belum terkalahkan di Liga Europa musim ini. 
Juventus tidak terkalahkan dalam 6 laga kandang terakhir Eropa musim ini (M3 S3), namun hanya sekali cleansheet. Kekalahan di Lisabon adalah yang pertama bagi Juve musim ini dan yang kedua dalam 17 partai Liga Europa terakhir, sebelumnya mereka kalah 4-1 dari Fulham di babak 16 besar musim 2009/10.
Benfica menang 4 laga tandang terakhir di Eropa. Di Liga Europa, mereka memegang rekor menang terbanyak (25), gol terbanyak (68) dan penampilan fase gugur terbanyak (30).

Fakta tim
Leonardo Bonucci akan tepat berusia 27 tahun di laga nanti.
Tévez akan membuat penampilan ke50 di kompetisi Eropa bila bermain.  Miralem Sulejmani telah membuat torehan yang sama di leg pertama.
Striker Benfica Óscar Cardozo adalah pemain pencetak gol terbanyak di Liga Europa yang masih bermain (34 dari 75 laga).
Andrea Pirlo adalah penampil terbanyak di kompetisi Eropa dari semua pemain klub semifinalis (128).
Juventus, satu-satunya juara domestik 2012/13 yang masih bertahan di kompetisi ini.
Kiper Benfica asal Brazil Artur merumput di Italia dari 2007 hingga 2010. Dia membela  Siena pada 2007/08 bersama gelandang Juventus Paolo de Ceglie, meski dipinjamkan dan bermain di Serie B bersama Cesena. Lalu, 2008 sampai 2010, ia bermain bersama penyerang Juve asal Montenegro Mirko Vučinić di AS Roma, meskipun dia juga bukan pilihan utama.
Satu-satunya pemain Juventus bermain di Portugal adalah kiper cadangan Rubinho, menjadi kiper utama di  Vitória FC in the latter part of 2005/06, playing in a 1-0 loss at Benfica.
Ini adalah semifinal pertama Juventus sejak mereka mencapai final Liga Champions 2002/03, dimana mereka kalah adu penalti dari AC Milan. Sebelumnya, mereka belum pernah mencapai semifinal kompetisi ini sejak 1995, saat mereka dipukul Parma di partai final.
Juventus (1977, 1990, 1993) adalah satu dari 3 klub semifinalis yang pernah juara Piala UEFA/ Liga Europa, bersama Sevilla (2006, 2007) dan Valencia (2004). Mereka juga satu dari 3 klub yang menjuarai kompetisi ini 3 kali, bersama Inter (1990/91, 1993/94, 1997/98) dan Liverpool (1972/73, 1975/76, 2000/01).
Benfica satu-satunya semifinalis yang belum pernah meraih trofi Piala UEFA atau Liga Europa. Mereka kalah dua kali di final, melawan Anderlecht pada 1982/83,dan Chelsea musim lalu.
Pencapaian the Eagles di Liga Europa dari tahun-tahun menanjak. Benfica mencapai perempatfinal 2009/10, semifinal 2010/11 dan final 2012/13 setelah satu musim absen.
Antonio Conte telah mempersembahkan scudetto bagi Juventus dua musim beruntun sejak menangani pada 2011. Sebagai pemain, ia membela Juve dari 1991 hingga 2004, meraih lima gelar Serie A, Piala UEFA 1992/93 dan Liga Champions 1995/96.
Conte satu-satunya pelatih semifinalis kompetisi musim ini yang memenangkan Piala UEFA sebagai pemain, bersama Juventus pada 1992/93.
Pelatih Benfica Jorge Jesus mengikuti jejak ayahnya Jesus Virgolino, bergabung dengan Sporting Clube de Portugal. Ia sering gonta-ganti klub sebelum melatih. Ia pernah menukangi sejumlah klub Portugal sebelum bergabung Benfica Juni 2009 pasca membawa Braga lolos babk 16 besar Piala UEFA 2008/09. Ia mengantarkan the Eagles juara Liga Portugal di musim pertamanya.

Rekor adu penalti Juventus menang 4 dan kalah 2:
2-3 (neutral) v AC Milan, final Liga Champions 2002/03
4-2 (netral) v AFC Ajax, final Liga Champions 1995/96
3-1 (kandang) v Real Madrid CF, babak II Piala Champions 1986/87
4-2 (netral) v AA Argentinos Juniors, final Piala Eropa/ Amerika Selatan 1985
1-4 (kandang) v Widzew Łódź, babak II Piala UEFA 1980/81
3-0 (kandang) v AFC Ajax, perempatfinal Piala Champions 1977/78
Rekor adu penalti Benfica di Eropa adalah menang 1 kalah 1:
4-1 (kandang) v PAOK, babak II Piala UEFA 1999/2000
5-6 (netral) v PSV Eindhoven, final Piala Champions 1987/88

Sumber: uefa.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar