Benfica yang akan bertemu
Juventus untuk kelima kali di leg pertama semifinal Europa League Jumat (25/4) dinihari, mengincar kemenangan kandang
ketiga melawan klub kota Turin ini.
Runnerup musim lalu, SL Benfica harus meladeni tuan rumah final Juventus jika mereka ingin ke Turin 14 Mei
nanti.
Duel kedua tim sebelumnya
Ini adalah partai home-away ketiga kedua tim di kompetisi
Eropa; Benfica asuhan Otto Glória meraih 2 kemenangan atas Juventus yang
dilatih Heriberto Herrera di semifinal Liga Champions 1967/68; Juve era pelatih
Giovanni Trapattoni lalu membalas kekalahan leg pertama untuk menyingkirkan
Benfica yang diarsiteki António Oliveira di perempatfinal Piala UEFA 1992/93, musim
yang berakhir dengan trofi untuk Bianconeri.
Skuat kedua tim di pertemuan
perdana di Lisabon, 9 Mei 1968, saat Benfica unggul 2-0.
Benfica: José Henrique, Adolfo
Calisto, Fernando Cruz, Humberto Fernandes, Jacinto Santos, Mário Coluna, Jaime
Graça, José Augusto, Eusébio, António Simões, José Torres.
Juventus: Anzolin, Bercellino,
Castano, Salvadore, Del Sol, Leoncini, Roveta, Sacco, De Paoli, Magnusson,
Zigoni.
Skuat di laga terakhir di Lisabon,
4 Maret 1993, saat Benfica menang 2-1:
Benfica: Silvino, José Carlos
(Rui Águas 63), Hélder, Carlos Mozer, António Veloso, Paulo Sousa, Vítor
Paneira, Schwarz, João Pinto, Yuran (Pacheco 64), Isaías.
Juventus: Peruzzi, Carrera,
Torricelli, Dino Baggio, Kohler, Júlio César, Conte, Galia (Di Canio 51),
Vialli (De Marchi 84), Roberto Baggio, Möller.
Pelatih Juventus sekarang Antonio Conte bermain di
kedua laga home-away.
Paulo Sousa kemudian bermain untuk
Juve (1994-1996), meraih masing-masing
satu trofi scudetto, Piala Italia dan Liga Champions 1995/96.
Pelatih Juventus saat itu,
Trapattoni kemudian memegang Benfica pada 2004/05, untuk mengantarkan klub
juara liga dan runnerup Piala Portugal.
Laga nanti akan menjadi yang
pertama bagi Juventus di stadion baru Estádio do Sport Lisboa e Benfica – dua
laga tandang sebelumnya melawan Si Elang berlangsung di stadion lama Da Luz.
Dalam lawatan ke Turin sebelumnya,
Benfica bermain di Stadio Olimpico (1967/68) dan Stadio delle Alpi (1992/93). Juventus
Stadium, yang dibangun di lokasi Delle Alpi, akan menjadi venue Turin ketiga
dimana mereka berlaga.
Angka-angka dan Statistik
Benfica telah bertemu klub Italia
27 kali dengan catatan menang 8, seri 4, dan kalah 15 (di kandang M5 S4 K3, di
Italia M3 S0 K10, termasuk final Piala Champions 1965, saat mereka kalah dari
Inter Milan di Milan). Statistik ini termasuk kalah di tempat netral: 2-1 melawan AC Milan (final
Piala Champions 1963 di London) dan kalah 1-0 dari AC Milan (final Piala
Champions 1990 di Wina).
9 pertemuan Juventus melawan wakil
Portugis berakhir dengan M5 S1 K3 (M3 K0 L1 di kandang – M1 S1 K2 di Portugal),
termasuk final Piala Winners 1983, kala mereka memukul Porto 2-1 di tempat
netral, Basel. Semua kekalahan terjadi saat melawan Benfica.
Benfica dan Juventus (keduanya M5
S1) merupakan klub yang belum menelan 1 kekalahan pun di Liga Europa musim ini.
Benfica belum terkalahkan dalam 12
laga kandang di kompetisi Eropa (M10 S2) sejak tumbang 2-0 dari Barcelona di
fase grup Liga Champions 2012/13. Mereka belum pernah kalah 1 laga Liga Europa
pun (fase grup sampai final) di kandang (M17 S15 K2).
Juve menang dalam 3 laga tandang
terakhir di Eropa, dan hanya sekali kalah di Liga Europa, 4-1 dari Fulham di
babak 16 besar 2009/10 kemudian tidak
terkalahkan dalam delapan laga tandang di kompetisi ini setelahnya (M5 S3). Kini
rekor belum kalah mereka di Liga Europa menjadi 12 laga dan jika bisa
memperpanjang hingga final, mereka akan menyamai rekor Atlético Madrid di kompetisi ini.
Benfica mencetak 2 rekor Liga Europa
sekaligus saat menang 2-0 atas AZ Alkmaar di leg kedua perempatfinal. Mereka meraih kemenangan terbanyak (24) dan
gol terbanyak (66) di kompetisi format baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar