Rekor kandang Atlético Madrid di
kancah Eropa yang mengesankan menjadi motivasi untuk menahan Barcelona melaju
ke semifinal ketujuhnya di Liga Champions.
Atlético Madrid mengincar
kemenangan kelima beruntun kala menjamu rivalnya Barcelona pada leg kedua perempatfinal
Liga Champions. Leg pertama (2/4) sendiri berakhir 1-1
Penampilan apik Atlético di kandang adalah modal bagi Rojiblancos, meski Barcelona sendiri juga tidak pernah dikalahkan dalam 4 tahun terakhir di Calderon. Blaugrana mengincar sukses ketujuh lolos semifinal secara beruntun dan berharap pengalaman hebat mereka akan berbicara saat melawan Atlético yang terakhir kali mencapai babak ini pada 1997.
Penampilan apik Atlético di kandang adalah modal bagi Rojiblancos, meski Barcelona sendiri juga tidak pernah dikalahkan dalam 4 tahun terakhir di Calderon. Blaugrana mengincar sukses ketujuh lolos semifinal secara beruntun dan berharap pengalaman hebat mereka akan berbicara saat melawan Atlético yang terakhir kali mencapai babak ini pada 1997.
Laga kedua tim sebelumnya
Atlético telah menjamu Barcelona
106 kali di semua ajang dengan catatan menang 50, kalah 33, dan siasanya seri.
Di ajang La Liga, laga nirgol
terjadi saat kedua tim bentrok di Vicente Calderón pada 11 Januari silam. Skuat
kedua tim:
Atlético: Courtois, Juanfran,
Godin, Miranda, Filipe Luis, Tiago (Rodríguez 82), Gabi, Arda Turan, Koke,
Villa (García 77), Costa.
Barcelona: Valdés, Alves,
Mascherano, Piqué, Alba, Busquets, Xavi, Iniesta (Messi 46), Pedro (Sergi
Roberto 82), Sánchez (Neymar 67), Fàbregas.
Di Piala Super Spanyol, duel
kedua tim terakhir terjadi Agustus tahun lalu, saat juara La Liga Barcelona mengalahkan
pemenang Copa del Rey Atlético melalui aturan gol tandang setelah imbang 1-1 di
Madrid dan 0-0 di Nou Camp.
Atlético belum pernah memukul Barcelona
di Madrid sejak Februari 2010 kala gol
Diego Forlán dan Simão mengantarkan keunggulan 2-1. Barcelona tidak terkalahkan
dalam 5 lawatan terakhir di Vicente Calderón sejak laga di La Liga Mei tahun
lalu, saat Alexis Sánchez dan gol bunuh diri Gabi menyegel kemenangan 2-1
setelah Radamel Falcao lebih dahulu menjaringkan gol bagi Atleti.
Barcelona menang agregat 5-2
dalam pertemuan terakhir kedua tim di Copa del Rey pada babak 16 besar musim
2008/09.
Simeone bermain untuk Atletico yang
mengalahkan Barcelona yang diperkuat Carles Busquets – ayah dari gelandang Barça
sekarang Sergio – dengan skor 1-0 setelah waktu tambahan pada final Copa del
Rey 1996. Final terakhir ini adalah duel final kedua bagi kedua klub, sementara
final pertama pada 1926 berakhir 3-2
untuk Barcelona.
Pertama kali Atlético masuk
semifinal Piala Champions pada 1974 setelah menyingkirkan AC Milan dengan skor
4-1 di leg kedua pada babak sebelumnya. Mereka telah menang 16 kali dari 17 laga
kandang terakhirnya di kompetisi UEFA, termasuk 4 kemenangan beruntun pada
musim ini. Satu-satunya kekalahan adalah kandas 2-0 dari Rubin Kazan pada babak
32 besar Liga Europa Februari 2013.
Terakhir, Atlético menapak fase
perempatfinal pada 1996/97 ketika tim yang diperkuat arsitek Atletico saat ini,
Simeone dilumpuhkan Ajax agregat 4-3. Catatan keseluruhan Atlético pada babak perempatfinal adalah menang 3 dan kalah 2.
Babak ini adalah perempatfinal
ketujuh beruntun bagi juara 4 kali Liga Champions Barcelona. Total dari 16 kali
partisipasi di perempatfinal, mereka punya rekor 13 menang dan 2 kalah.
Barcelona unggul 2-0 atas
Manchester City pada babak 16 besar lalu dan hanya sekali kalah ketika bermain
tandang musim kompetisi ini.
Azulgrana telah menggelar leg
pertama kandang kompetisi UEFA sebanyak 10 kesempatan, total unggul 5 kali selama babak knockout. Paling teranyar, mereka imbang
0-0 dengan Chelsea FC pada semifinal 2008/09, lolos berkat gol tandang setelah
seri 1-1 pada leg kedua.
Ketika bermain imbang 1-1 di
kandang pertama kali, rekor agregat Barca adalah menang 3 dan kalah 2. Mereka
kalah terakhir kali, melawan 1-2 Paris Saint-Germain pada perempatfinal 1994/95.
Klub Catalan ini terakhir bertemu
tim sesama liga di ajang Eropa saat mengatasi Real Madrid pada semifinal
2010/11. Tim yang saat itu dipegang Josep Guardiola unggul 2-0 di Madrid sebelum
imbang 1-1 di Barcelona.
Barcelona membukukan empat
kemenangan dan lima kekalahan dari 9 laga home
away melawan klub Spanyol di Eropa.
Dalam dua kesempatan sebelumnya Barcelona
pernah mengalahkan klub sesama negara di Eropa, untuk lolos ke final –pada 2011
pasca mendepak Madrid, dan setelah unggul agregat 4-3 atas lawan yang sama pada babak I 1960/61.
Atlético punya rekor hebat
melawan klub sesama Spanyol pada babak gugur kompetisi UEFA. Dua musim lalu
mereka menghempaskan Athletic Club 3-0 pada final Liga Europa, setelah
menghentikan Valencia agregat 5-2 di semifinal. Mereka juga menyingkirkan Valencia
berkat gol tandang (tandang 2-2, kandang 0-0) dalam rutenya untuk menjuarai
kompetisi yang sama pada 2010.
Di luar Piala Intertoto, satu-satunya
kekalahan Atlético pada 4 babak knock out terakhir melawan klub senegara
terjadi kala berhadapan Madrid pada Piala Champions 1958/59. Pasca kedua tim
sekota itu saling mengalahkan, Merengues menang 2-1 dalam sebuah partai ulang
di Zaragoza.
Rekor adu penalti Atlético di
kompetisi UEFA:
1-3 v Villarreal CF, Putaran
Final Piala Intertoto 2004
1-3 v ACF Fiorentina, Babak I
Piala UEFA 1989/90
6-7 v Derby County FC, Babak II
Piala UEFA 1974/75
Rekor adu penalti Barcelona:
5-4 v KKS Lech Poznań, Babak II
Piala Winners 1988/89
0-2 v FC Steaua Bucureşti, Final
Piala Champions 1985/86
5-4 v IFK Göteborg, semifinal
Piala Champions 1985/86
4-1 v RSC Anderlecht, Babak II
Piala Winners 1978/79
3-1 v Ipswich Town FC, Babak III
Piala UEFA 1977/78
5-4 v
AZ Alkmaar, Babak II Piala UEFA 1977/78
Tidak ada komentar:
Posting Komentar